Rabu, 23 Desember 2009

Senin, 21 Desember 2009

Roots 'n' Boots


Alternative
Aggro-Culture
Keep The Faith
Trouble On Our Streets
Worka-Hooligunz
Whatever Happens
Those Were The Days
Up Yours!



Kamis, 17 Desember 2009

The Casualties

Marjinal

Album : Predator (2005)
Genre : Punk Rock

Track List :
01. 1+1=8
02. Aku Mau Skolah Gratis
03. Bebaskan
04. Banyak dari Teman - Temanku
05. Bener - Bener Rumah Sakit
06. Berdce
07. Boikot
08. Buruh Migran
09. Cinta Pembodohan
10. Do It Yourself
11. Globalisasi
12. Go to Hell With Your Aid
13. Kereta Kelas Ekonomi
14. Kerja Bakti
15. Koruptor=Rajanya Maling
16. Luka Kita
17. Marsinah
18. Mas Berto
19. Negri Ngeri
20. Otot Kawat Tulang Baja
21. Predator
22. Rakyat Biasa
23. Rencong Marencong
24. Tang Dung Dung Dung Tang Dung Des


Anti System

Album : Republic Chaos (2009)
Genre : Crush Punk

Track List :
01. Anti System
02. Republic Chaos
03. Police Shit!
04. Bajingan
05. Drunk
06. Riot
07. Street of Punk
08. Approdit Shit
09. Fight for Your Life
10. Fuck the System
11. Straight to Shout





Selasa, 15 Desember 2009

INILAH Serba - serbi tentang Alay : LENGKAP !!

SEBENARNYA APA ITU ALAY?
Alay adalah singkatan dari Anak layangan, Alah lebay, Anak Layu, atau Anak keLayapan yang menghubungkannya dengan anak JARPUL (Jarang Pulang). Tapi yang paling santer adalah anak layangan. Dominannya, istilah ini untuk menggambarkan anak yg sok keren, secara fashion, karya (musik) maupun kelakuan secara umum. Konon asal usulnya, alay diartikan "anak kampung", karena a
nak kampung yang rata-rata berambut merah dan berkulit sawo gelap karena kebanyakan main layangan.

Koentjara Ningrat:
"Alay adalah gejala yang dialami pemuda-pemudi Indonesia, yang ingin diakui statusnya diantara teman-temannya. Gejala ini akan mengubah gaya tul
isan, dan gaya berpakain, sekaligus meningkatkan kenarsisan, yang cukup mengganggu masyarakat dunia maya (baca: Pengguna internet sejati, kayak blogger dan kaskuser). Diharapkan Sifat ini segera hilang, jika tidak akan mengganggu masyarakat sekitar"


Selo Soemaridjan:
"Alay adalah perilaku remaja Indonesia, yang membuat dirinya merasa keren, cantik, hebat diantara yang lain. Hal ini bertentangan dengan sifat Rakyat Indonesia yang sopan, santun, dan ramah. Faktor yang menyebabkan bisa melalui media TV (sinetron), dan musisi dengan dandanan seperti itu."

1. Suka banget pake tulisan atau teks yang GedE keCiL-gEdEkeciL

2. Sok bergaya Emo atau Harajuku tapi pas ditanya asalmulanya, gak tau sama sekali

3. Kalo sms atau ngirim komentar memakai bahasa aneh seperti, "aQuWh, maNi3eZz.."

4. Pokoknya gaya rambut si cowok persis kayak Kangen band (buset dah...)

5. Terlihat memakai postman bag berjenis kulit tapi ga jelas merk dan beli di distro yang mana...

6. Kurus kerempeng, suka memegang rambut dan bermuka bokat

7. Beraninya kalo bikin ulah pasti barengan dan gak berani kalo sendirian

8. Sok kaya, sok imut, sok cantik, sok keren, sok gaul, sok techno padahal waktu ditanya kode HTML aja gak bisa

9. Untuk lagu barat, mereka tidak tahu lagu barat yang sedang nge-tren dan mereka(orang alay) hanya tahu lagu barat dari jaman eighty dan ninety doank (parah gak sih?)
Yang paling parah memang anak-anak alay suka melebih-lebihkan serta kangen-band adalah pemicu gaya anak alay jaman sekarang...sifat- sifat alay itu sangatlah norak dan ga elit banget.

Alay itu orang kampung yang kampungan dengan dandanan kampungan, ngerti maksud saya? Tidak semua orang kampung itu kampungan, contohnya si doel, walaupun namanya berkesan alay tapi karakternya tidak alay. Nah orang kampung yang kampungan itu biasa disebut alay.

Apakah bukan orang kampung bisa disebut alay? Kita ambil contoh Vino G Bastian, menurut gw dia bukan orang kampung, tapi rambutnya berkesan alay dan sering dijadikan role model oleh alay namun karena perilaku dan mukanya yang tidak kampungan maka vino tidak termasuk alay..jadi.. Jawabannya bisa jadi, bukan orang kampung termasuk alay, namun kasus seperti ini teramat sangat jarang terjadi, karena rata-rata alay itu anak kampung.

Lalu apa itu kampungan?
Perilaku yang tidak mencerminkan dirinya sebagai manusia yang benar, setidaknya berbuat benar. Contohnya: tawuran antar kampung atau antar sma, nongkrong di halte bareng geng alaynya sambil godain cewek, bergerombol di stasiun, di mall jelek, di pasar sambil ngerokok terus bicara dengan nada yang tidak bisa disebut tinggi tapi lebih tepat cempreng sambil ngata2in temen se gengnya dan tentu saja sebagian masih menggoda cewek yang lewat, kalo di bioskop suka nyari perhatian dengan suara cemprengnya komentar gak jelas ketawa berlebihan dll

Apakah anak emo itu alay?
Tidak emo bukan alay. Emo adalah definisi yang berbeda dengan alay, namun alay kerap menggunakan dandanan style ala emo yg secara otomatis menjatuhkan pamor dari emo itu sendiri.

Perbedaan emo dengan alay gaya seperti apa?
Well, celana skinny dengan baju agak ketat warna item, make sepatu converse, gaya rambut lurus dan panjang di depan namun cepak di belakang. Namun acapkali alay mencoba menerapkan gaya tersebut, rambut yang seolah dipaksa2in, celana abal, baju abal, sepatu apa lagi, ditambah dengan ikat pinggang metal yang khas sekali, bisa dicari di pasar2 contohnya klender atau poncol.

Oke gayanya minta digampar emang
kebanyakan alay adalah supporter sepakbola yang fanatik atau berlebihan, sesuai dengan definisi kampungan dari seorang alay, yaitu tidak sportif kalo kalah, terus rusuh barang2 dirusakin, baru2 ini di bandung telah terjadi perusakan oleh alay saat pertandingan persib vs persija di ISL.

Selera musik?

Senin, 14 Desember 2009

kompilasi punk

The Rabble

01-No Clue, No Future
02-My Way
03-The Coast Song
04-Old Friend
05-Our Lives
06-Down On Your Luck
07-Police & Thieves
08-Friday Night








Minggu, 13 Desember 2009

The Adicts

01 - Spank me baby
02 - I love you but don't come near me
03 - Reaky deaky boys & girls
04 - I'm not scared of you
05 - Over there
06 - The whole world's gone mad
07 - Gangster
08 - We ain't got a say
09 - Full circl
e
10 - Mr. dice man
11 - Tune in, turn on, drop out
12 - Mr. hard
13 - Hidden track



Defiance-Out Of Ashes

01-Terrorist Attack
02-Not Four You
03-Spoils Of The Last war
04-Watch It All Fall Down
05-Into The Dust
06-Another Statistic
07-I've Had Enough
08-Missles...
09-Dead End Generation
10-No Room For You
11-Its Too Late





Misfits


Bunga Hitam

Sabtu, 12 Desember 2009

xzexuzi

Genre Punk Rock
Kota Blitar
Rilis 2007

01. Punk Bukan Preman
02. Fuck Police
03. Cewek Jaman Sekarang
04. Koruptor = Anjing
05. Anak Gaul Dancoxan
06. Realita Cinta



Rabu, 09 Desember 2009

Senin, 07 Desember 2009

crew xzexuzi






Terbentuknya band xzexuzi pada tanggal 17 agustus 2006 yang bertepatan dengan hari kemerdekaan indonesia,formasi xzexuzi yaitu david ( drum ),rama ( gitar + vocal ),doni ( bass ).
Aliran musik kami mengusung Punk Rock,group kami banyak mengalami perubahan pada personil.
Yang semula hanya 3 orang kini tinggal 2 orang,karena gitaris kami ( rama ) sedang berada di kalimantan karena urusan kerja.Untuk mengisi kekosongan group,kami berdua sepakat mencari pengganti sementara.

Akhirnya kami memasukkan cekak ( vocal ),ketek ( backing vocal ),kirun ( bass ),sementara gitaris di ambil alih oleh doni.Karena kirun dirasa hanya menghambat group,akhirnya crew xzexuzi sepakat mencabut kirun dari peredaran.Cekak dan ketek mengundurkan diri karena ada suatu hal yang gak bisa diceritakan disini,karena rama sudah datang lagi dari kerja'an nya maka kiat akhirnya mulai menata kembali personil yang sedikit kacau.Dengan masuk nya rama kembali,maka group kembali mencari kekosongan yang telah ditinggalkan.akhirnya kami memasukkan yama ( silet ) sebagai gitaris dan bass kembali di pegang oleh doni, sekarang posisi kembali ke awal lagi dengan di tambahnya silet sebagai gitaris.

Posisi personil yang solid sekarang :
* Rama ( ti pat kai ) : gitar + vocal
* Yama ( silet ) : gitar
* Doni ( gaprang ) : bass
* David ( kepet) : drum

Sabtu, 05 Desember 2009

Selasa, 01 Desember 2009


Marjinal dibentuk 12 tahun yang silam pada 22 Desember 1996, bertepatan dengan Hari Ibu di kalender nasional. Dua belas tahun yang lalu (1996), para personel Marjinal bertemu di sebuah kampus grafika di Jakarta Selatan.

Awalnya, mereka ingin kuliah, tapi semakin lama mereka tidak tertarik. Apa yang dipelajari di kampus telah mereka kuasai, mereka telah ahli dalam menggambar, desain dan lain-lain.

Para personel Marjinal bertemu dan membicarakan situasi di luar kampus, yang atmospherenya bersifat represif, nggak bebas mengeluarkan pendapat atau berekspresi.

Lalu mereka membangun sebuah jaringan namanya Anti Facist Racist Action (AFRA), yang didalamnya berisi kawan-kawan yang mempunyai kesadaran melawan sistem yang fasis.

Mereka menggunakan media visual, lewat poster dari cukil kayu, baliho dan lukisan yang menggugah kesadaran generasi muda, untuk melawan sistem fasis yang diusung Orde Baru. Selain melakukan diskusi, penerbitan newsletter, dan aksi turun ke jalan, mereka secara kebetulan juga bermain musik. Dengan modal gitar dan jurus tiga kunci, mereka membuat lagu sendiri yang berangkat dari kenyataan hidup sehari-hari. Kemudian mereka menamakan kelompok itu awalnya Anti Military.

Dalam perkembangannya, Anti Military dipahami orang-orang sebagai sebuah band, Padahal mereka bukan musisi dalam arti sesungguhnya! Musik menurut mereka hanya sebagai alat komunikasi kepada khalayak yang lebih luas, lebih asyik, medium menyampaikan pesan dan jadi inspirasi untuk anak-anak di pergerakan ke depan ketika melihat kenyataan kehidupan sosial-politik dikangkangi rejim yang fasis militeristik.

Persoalannya bukan lagi rejim yang fasis dan rasis saja. Tapi lebih luas lagi, negeri ini jadi negeri yang mengerikan, banyak tragedi, perang saudara, buruh-buruh diperas, dieksploitasi, rumah sakit dan pendidikan begitu komersial, kereta-api sebagai sarana angkutan melayani orang seperti mengangkut binatang. Jadi, dari sistem yang fasis, anti demokrasi, terpusat dan korup kini menyebar ke sendi-sendi kehidupan bangsa.

Menurut mereka, bangsa ini sudah lupa bagaimana para pejuang dulu mendirikan Indonesia sebagai sebuah nation. Indonesia didirikan sebagai kesatuan dari tekad para pemuda yang beragam suku, agama, latar belakang sosialnya itu bersatu membangun sebuah nation! Lalu mereka mengganti nama dari Anti Military menjadi Marjinal.

Berawal ketika Mike, sang vokalis menemukan kata Marjinal karena terinspirasi oleh nama pejuang buruh perempuan yang mati disiksa militer. "Marsinah..Marsinah...MARJINAL" Kata Marjinal sendiri waktu itu belum banyak dipakai untuk menjelaskan posisi orang-orang pinggiran.

Kamis, 26 November 2009

Kamis, 19 November 2009

Jangan Cap Miring Tentang Punk Klo Belum Tau....!

Jangan selalu mencap miring anak punk, kalo belon dekat. Mereka emang cuek, tapi juga tau diri. Kenapa mesti berpakaian lusuh?

“Awas anak punk!” Peringatan kayak gitu masih sering terdengar begitu melihat segerombolan anak punk di jalan. Maklum, penampilan anak punk emang bikin “keder” banyak orang. Jaket lusuh yang dipenuhi emblem, sepatu boots Doc Mart, celana panjang ketat, spike (gelang berjeruji) di tangan, rambut tajamnya yang bergaya mohawk (mohak) bikin punkers terkesan garang.

Bukan hanya penampilan yang membuat imej punk jadi “lain” dari komunitas remaja kebanyakan, tapi juga tingkah mereka. Bergerombol di jalan, kadang sampe pagi, dan kadang suka terlibat tawuran. Maka, kompletlah punk kena cap sebagai komunitas yang bermasalah. Padahal, apa sebenernya anak punk kayak gitu? Tukang bikin rusuh?

Penampilan punk yang lusuh bukan berarti kelakuan mereka juga minus. Apalagi penampilan kayak gitu udah menjadi ciri khas punk. Mungkin kelihatan lusuh, dekil, kayak orang aneh, tapi kita nggak pernah ngelakuin tidak criminal kayak maling. “Kalo ada anak punk yang malak, dia nggak ngerti arti punk sebenarnya. Mungkin cuma dandanan luar doang yang punk, dalemnya nggak tau apa-apa.

Tapi nggak bisa dipungkiri, penampilan, punk yang sering kelihatan lusuh nggak terlepas dari sejarah kelahiran punk itu sendiri. Punk lahir di jalanan, dari orang-orang yang tertindas kayak gembel, buruh dan gelandangan yang benci sama kapitalis di Eropa. Mereka benci ama orang kaya yang serakah dan penindas orang miskin.

“Mereka akhirnya terbuang, sampe terus bikin komunitas sendiri. Tapi, kalo lantas dianggap kriminal, ya salah. Punk malah punya jiwa sosial dan solidaritas yang tinggi, terutama buat kelompoknya. Mereka juga memihak rakyat kecil,”.

BANYAK ALIRAN

Penampilan seperti itu, juga diikutin abis ama anak punk di Indonesia. Tapi, bukan karena semata karena penampilan yang bikin banyak remaja tertarik masuk kedalam komunitas punk, melainkan karena motto anak punk itu sendiri. Equality (persamaan hak) misalnya, termasuk yang bikin banyak remaja jatuh hati.

POLITIK DAN GAYA

Ada juga kelompok lain yang sodaraan ama punk, yaitu skinheads. Aliran yang “berkiblat” ama Nazi ini konon lebih brutal dan rasis (benci ama kelompok tertentu) disbanding punk lainnya. Di negara asalnya, kelompok yang biasanya disebut skinheads Nazi ini memang sangat berbahaya. Tapi di Indonesia, cenderung nggak rasis. Bahkan penampilannya lebih gaya ketimbang di nagri. Kelompok yang lahir dari kaum pekerja itu masih banyak yang antiras.

Ada juga yang namanya skinheads politik. Kelompok ini menurut joko lebih banyak terlibat ama dunia politik di Indonesia, bahkan sering ikut aksi ama PRD. Maklum karena mereka punya prinsip yang sama di bidang politik. “Mereka ikut karena paham masa depannya sejalan dengan PRD,” tambah joko.

Yang menarik, ada kelompok yang menamakan dirinya straight edge. Bukan seperti punk yang lainnya, komunitas ini punya sikap yang lumayan “bersih” disbanding punk lain. Misalnya, mereka antirokok, anti-seks bebas, dan vegetarian. “Tapi disini nggak banyak,”.

Kalo nongkrong, nggak semua anak punk suka nge-drugs. “Tapi aku akuin, ada yang suka minum – minum. Tapi, kalo yang namanya junkies tinggalin deh! Anak punk udah nggak setuju ama yang namanya junkies,”.

Uniknya, meski mereka setia ama prinsip dan aturan dalam komunitas, hampir dipastikan anak punk nggak punya tokoh yang patut dijadikan panutan. Boleh jadi karena kebersamaan. Jadi kalo pun dianggap idola biasanya mereka menyebut Hitler. Tapi kebanyakan lebih suka menyebut nama band kayak Sex Pistols dan The Bussiness. Itu pun mereka kagum karena aliran musiknya yang menurut mereka keren punya.

“Namanya equality, jadi semuanya sama. Nggak pake pimpinan segala,”

PUNK : Do It Yourself dan Anti Kemapanan

Punk sebagai jenis musik, masuk ke tanah air pada tahun 1980-an, bersamaan dengan kegandrungan anak-anak muda pada grup band politis asal Inggris, Sex Pistol. Awal tahun 1990-an, beberapa anak muda di Bandung kemudian mencoba mengartikulasi budaya impor itu dengan berdandan punk: rambut berdiri (mohawk) yang dilengkapi berbagai asesoris khasnya.

Agak unik ngobrol dengan komunitas ini. Mereka punya sikap tegas dan berani berbeda secara prinsip. “ Punk itu mengembalikan kontrol atas diri loe sendiri. Do it Yourself dan anti kemapanan,”. Punk itu lebih kepada persoalan melawan, bukan memberontak. “Kami melawan ketidakadilan, melawan dari tekanan, bukan memberontak tapi melawan.

Punk tidak merasakan adanya perbedaan perlakuaan antara punkers cewek dan cowok. “Dalam skala besar, keterwakilan punker cewek memang tidak sebesar yang cowok. Tapi sekarang sudah lumayan menonjol dan punya pengaruh juga,”punk mampu melihat perempuan dengan lebih adil dan fair dibanding mainstream.

Perkembangan scene punk –komunitas, gerakan, musik, fanzine, dan lainnya– paling optimal adalah di Bandung, disusul Malang, Yogyakarta, Jabotabek, Semarang, Surabaya, Bali.dan Blitar(jawa timur) Parameternya adalah kuantitas dan kualitas aktivitas: bermusik, pembuatan fanzine (publikasi internal), movement (gerakan), distro kolektif, hingga pembuatan situs.

Meski demikian, secara keseluruhan, punk di Indonesia termasuk marak. Profane Existence, sebuah fanzine asal Amerika menulis negara dengan perkembangan punk yang menempati peringkat teratas di muka Bumi adalah Indonesia dan Bulgaria. Bahwa `Himsa`, band punk asal Amerika sampai dibuat berdecak kagum menyaksikan antusiasme konser punk di Bandung.

Di Inggris dan Amerika –dua negara yang disebut sebagai asal wabah punk, konser punk hanya dihadiri tak lebih seratus orang. Sedangkan di sini, konser punk bisa dihadiri ribuan orang.

Mereka kadang reaktif terhadap publikasi pers karena khawatir diekploitasi. Pers sebagai industri, mereka anggap merupakan salah satu mesin kapitalis. Mereka memilih publikasi kegiatan, konser, hingga diskusi ide-ide lewat fanzine.

Punk not DEAD!!!

Komunitas yang satu ini memang sangat berbeda sendiri dibandingkan dengan komunitas pada umumnya. Banyak orang yang menilai bahwa komunitas yang satu ini termasuk salah satu komuitas yang urakan, berandalan dan sebagainya. Namun jika dicermati lebih dalam banyak sekali yang menarik yang dapat Anda lihat di komunitas ini. Punk sendiri terbagi menjadi beberapa komunitas-komunitas yang memiliki ciri khas tersendiri, terkadang antara komunitas yang satu dengan komunitas yang lain juga sering terlibat masalah. Walaupun begitu mungkin beberapa komunitas Punk di bawah ini dapat mempengaruhi kehidupan Anda sehari-hari.

*Punk Community*

Anarcho Punk

Komunitas Punk yang satu ini memang termasuk salah satu komunitas yang sangat keras. Bisa dibilang mereka sangat menutup diri dengan orang-orang lainnya, kekerasan nampaknya memang sudah menjadi bagiandari kehidupan mereka. Tidak jarang mereka juga terlibat bentrokan dengan sesama komunitas Punk yang lainnya.
Anarcho Punk juga sangat idealis dengan ideologi yang mereka anut. Ideologi yang mereka anut diantaranya, Anti Authoritarianism dan Anti Capitalist.Crass, Conflict, Flux Of Pink Indians merupakan sebagian band yang berasal dari Anarcho Punk.

Crust Punk

Jika Anda berpikir bahwa Anarcho Punk merupakan komunitas Punk yang sangat brutal, maka Anda harus menyimak yang satu ini. Crust Punk sendiri sudah diklaim oleh para komunitas Punk yang lainnya sebagai komunitas Punk yang paling brutal. Para penganut dari faham ini biasa disebut dengan Crusties. Para Crusties tersebut sering melakukan berbagai macam pemberontakan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Musik yang mereka mainkan merupakan penggabungan dari musik Anarcho Punk dengan Heavy Metal. Para Crusties tersebut merupakan orang-orang yang anti sosial, mereka hanya mau bersosialisasi dengan sesama Crusties saja.

Glam Punk

Para anggota dari komunitas ini merupakan para seniman. Apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari sering mereka tuangkan sendiri dalam berbagai macam karya seni. Mereka benar-benar sangat menjauhi perselisihan dengan sesama komunitas atau pun dengan orang-orang lainnya.

Hard Core Punk

Hard Core Punk mulai berkembang pada tahun 1980an di Amerika Serikat bagian utara. Musik dengan nuansa Punk Rock dengan beat-beat yang cepat menjadi musik wajib mereka. Jiwa pemberontakan juga sangat kental dalam kehidupan mereka sehari-hari, terkadang sesama anggota pun mereka sering bermasalah.

Nazi Punk

Dari sekian banyaknya komunitas Punk, mungkin Nazi Punk ini merupakan sebuah komunitas yang benar-benar masih murni. Faham Nazi benar-benar kental mengalir di jiwa para anggotanya. Nazi Punk ini sendiri mulai berkembang di Inggris pada tahun 1970an akhir dan dengan sangat cepat menyebar ke Amerika Serikat. Untuk musiknya sendiri, mereka menamakannya Rock Against Communism dan Hate Core.

The Oi

The Oi atau Street Punk ini biasanya terdiri dari para Hooligan yang sering membuat keonaran dimana-mana, terlebih lagi di setiap pertandingan sepak bola. Para anggotanya sendiri biasa disebut dengan nama Skinheads. Para Skinheads ini sendiri menganut prinsip kerja keras itu wajib, jadi walaupun sering membuat kerusuhan mereka juga masih memikirkan kelangsungan hidup mereka. Untuk urusan bermusik, para Skinheads ini lebih berani mengekspresikan musiknya tersebut dibandingakan dengan komunitas-komunitas Punk yang lainnya. Para Skinheads ini sendiri sering bermasalah dengan Anarcho Punk dan Crust Punk.

Queer Core

Komunitas Punk yang satu ini memang sangat aneh, anggotanya sendiri terdiri dari orang-orang “sakit”, yaitu para lesbian, homoseksual, biseksual dan para transexual. Walaupun terdiri dari orang-orang “sakit”, namun komunitas ini bisa menjadi bahaya jika ada yang berani mengganggu mereka. Dalam kehidupan, anggota dari komunitas ini jauh lebih tertutup dibandingkan dengan komunitas-komunitas Punk yang lainnya. Queer Core ini sendiri merupakan hasil perpecahan dari Hard Core Punk pada tahun 1985.

Riot Grrrl

Riot Grrrl ini mulai terbentuk pada tahun 1991, anggotanya ialah para wanita yang keluar dari Hard Core Punk. Anggota ini sendiri juga tidak mau bergaul selain dengan wanita. Biasanya para anggotanya sendiri berasal dari Seattle, Olympia dan Washington DC.

Scum Punk

Jika Anda tertarik dengan Punk, mungkin ini salah satu komunitas yang layak untuk diikuti. Scum Punk menamakan anggotanya dengan sebutan Straight Edge Scene. Mereka benar-benar mengutamakan kenyamanan, kebersihan, kebaikan moral dan kesehatan. Banyak anggota dari Scum Punk yang sama sekali tidak mengkonsumsi zat-zat yang dapat merusak tubuh mereka sendiri.

The Skate Punk

Skate Punk memang masih erat hubungannya dengan Hard Core Punk dalam bermusik. Komunitas ini berkembang pesat di daerah Venice Beach California. Para anggota komunitas ini biasanya sangat mencintai skate board dan surfing.

Ska Punk

Ska Pun merupakan sebuah penggabungan yang sangat menarik antara Punk dengan musik asal Jamaica yang biasa disebut reggae. Mereka juga memiliki jenis tarian tersendiri yang biasa mereka sebut dengan Skanking atau Pogo, tarian enerjik ini sangat sesuai dengan musik dari Ska Punk yang memiliki beat-beat yang sangat cepat.


PUNK UNTIL THE DIE..!!

PUNK BUKAN SAMPAH...!


Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik. Punk lebih terkenal dari hal FASION yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker. Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.

Beberapa komunitas punk di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Malang merintis usaha rekaman dan distribusi terbatas. Mereka membuat label rekaman sendiri untuk menaungi band-band sealiran sekaligus mendistribusikannya ke pasaran. Kemudian usaha ini berkembang menjadi semacam toko kecil yang lazim disebut distro. CD dan kaset tidak lagi menjadi satu-satunya barang dagangan. Mereka juga memproduksi dan mendistribusikan t-shirt, aksesori, buku dan majalah, poster, serta jasa tindik (piercing) dan tatoo. Seluruh produk dijual terbatas dan dengan harga yang amat terjangkau.